Kenapa Gempa Bumi Bisa Terjadi?

Kenapa gempa bumi bisa terjadi?
Secara sederhana gempa bumi dapat terjadi karena adanya pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang mengakibatkan gelombang seismik.

Kenapa disebutkan energi dari dalam?
Kebanyakan gempa bumi terjadi akibat adanya pergerakan dari dalam bumi, walaupun ada gempa yang terjadi bukan akibat dari pergerakan di dalam bumi seperti gempa bumi yang diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke bumi akan tetapi jenis gempa bumi ini jarang terjadi.

Pergerakan dari dalam bumi 
Salah satu pergerakan dalam bumi adalah pergerakan lempeng tektonik

Apa Itu Lempeng Tektonik?  
Lempeng tektonik adalah teori geologi yang kerak bumi terdiri dari pelat kaku yang "mengapung" di permukaan planet. Tektonik berasal dari kata Yunani yang berarti "pembangun.

Ada 3 arah pergerakan lempeng yaitu konvergen (saling bertumbukan), Divergen (saling menjauh), Transform (saling berpapasan), pergerakan lempeng tektonik pada umumnya menghasilkan gempa yang terjadi dalam kekuatan besar dan sifatnya merusak. Gempa ini sulit untuk diprediksi kapan akan terjadi karena lempeng- lempeng ini ada di dalam Bumi. 

Waktu saya kuliah seorang dosen pernah berkata bersyukurlah dengan adanya gempa, karena itu berarti bumi masih berfungsi dengan baik, seperti halnya kita bersepeda untuk tetap seimbang kita harus tetap bergerak, begitu juga dengan bumi untuk mencari keseimbanganya dia bergerak,

Gambar Arah Pergerakan Lempeng (Sumber: Wikipedia)
Apa Itu Gempa Bumi Vulkanik?
Gempa Bumi Vulkanik adalah jenis gempa yg terjadi karena adanya aktivitas magma pada gunung berapi, gempa tersebut biasanya terjadi sebelum meletusnya gunung berapi. Apabila keaktifan gunung tersebut semakin besar, ledakan atau meletusnya gunung berapi tersebut juga akan dapat menghasilkan efek gempa bumi.

Terjadinya gempa bumi vulkanik juga bisa menjadi penanda akan meletusnya gunung berapi, meskipun tidak semua jenis gempa bumi vulkanik itu diikuti dengan terjadinya letusan dari gunung berapi. Hal tersebut tergantung pada kekuatan gempa yang dihasilkan itu sendiri serta keaktifan dari gunung api tersebut.

Tingkat pergeseran bebatuan didalam gunung juga dapat meningkatkan tekanan magma yang dapat memicu terjadinya gempa vulkanik. Jenis aktivitas seismik yang lainnya terkait dengan gunung berapi serta letusannya ialah gelombang siesmik jangka panjang. Dimana hal tersebut dikarenakan oleh pergerakan magna yang sporadis dengan tiba – tiba.
Kemudian pergerakan tersebut terhambat dari pergerakannya dikarenakan terjadinya penyumbatan. Hal tersebut juga dapat memicu terjadinya gempa bumi vulkanik serta akan terjadinya gunung meletus.
Gambar Aktifitas Gunung Api (Sumber: http://joediemeyson.blogspot.com)

Terima Kasih Telah Membaca
Saran dan Masukan diperlukan untuk membangun blog ini 
silahkan tinggalkan komentar sahabat










Komentar

Postingan Populer